Diposkan pada Cerita

Mencari Pesek

Hujan mengguyur Kota Bandung dari siang hingga larut malam. Tiada tampak senja menyingkap malam. Tiada mega merah orens tersenyum di kaki langit. Hanya hujan yang menghujam bumi. Deras mengaliri tiap celah di tanah yang berlubang, zig zag. Bekas jejakku misalnya.Kilat sejenak memecah langit. Tak beraturan. Petir menggelegar keras memekakan telinga.

Bandung, 23 September kala itu di hari Kamis. Special bagi wanita tanpa pensil alis, cieee. Saya duduk stand by di belakang meja kerja menghadap komputer. Makanan sehari-hari menatap komputer, kapan menatapmu? #eaaa . Hmm Dan hujan belum reda juga sampai jam 9 malam. Dingin makin menusuk tulang belulang. Di dalam ruangan ber AC pula.

Datang temanku satu profesi yang sama dari Nata Tour Suci setelah closing penjualan untuk menuju ke Nata Tours Karapitan sebagai kantor KCU Bandung menyerahkan laporan penjualan hari itu. Dengan candaan yang khas baginya, seketika ruangan pecah dengan riuh tawa meringkik laksana kuda. Penasaran aku rupanya.

Dengan bahasa sederhana ceplas ceplos tanpa memakai alur yang baik dia membeberkan cerita.

Ahhh ternyata.

Ada apakah denganku? Dengan sepotong tubuh sederhana seperti ini. Berbeds di mata mereka. Entahlah. Sebagai anak perantauan asli Kebumen, Jawa Tengah. Tulen. Hehe.

Mereka merencanakan dengan sebuah candaan yang entah datangnya dari mana. Entah angin mana yg merasuki mereka. Dengan rencana yang konyol tanpa perhitungan cos sin ataupun integral haha.

Pesek. Iya pesek. Hidung kecil yang menyembul diantara kedua pipi yang tembem mengapit pasrah. Dengan tawa yang khas, di foto. Matanya kecil sembunyi di balik kelopak mata. Dipayungi alis tipis,sangat tipis tanpaknya. Aku selalu menyebutnya pesek, panggilan sayang. #ehh.

Mereka yang tak paham seluk beluk tentang pesek yang sering aku tulis di PM BBM maupun media sosial lainnya. Begitu menarik perhatian rupanya. Dengan merencanakan adanya briefing semua staff. Dari Staff Ticketing, Call Center, Divisi Tour, dan Administrasi sampai ke Manager. Ingin menelusuri, siapakah pesek? Dimanakah pesek? Secantik apakah dia? Semanis apakah?

Mereka mencari pesek, ingin membawanya ke hadapanku. Hhaaaa.

Ahh dasar teman yang konyol. Tapi inilah rasa kekeluargaan yang begitu terasa di tempat kerja, biarpun kondisi sedang tidak stabil akibat gejolak ekonomi global.

Iya itulah sekelumit cerita.

Maaf kalo ngga terlalu nganu yaa …

#pesek #idung

Sorry aku edit hehe. Maaf neng aku gk bilang nih πŸ˜€

Inilah keluarga kami. Hehe

Penulis:

Asal Kebumen, mencintai gadis Garut (h). Penyuka tahu isi dan pesekmu.

5 tanggapan untuk “Mencari Pesek

Tinggalkan komentar